Showing posts with label Sistem Informasi. Show all posts
Showing posts with label Sistem Informasi. Show all posts

Data Warehouse Dan Pembahasannya

1. Pengertian Data Warehouse

      Menurut Innon tahun 2002, h.31-35, Data warehouse adalah kumpulan data yang berorientasi subyek, terintegrasi, tidak dapat diupdate, memiliki dimensi waktu, yang digunakan untuk mendukung proses manajemen dalam mengambil keputusan dan kecerdasan bisnis.

2. Karakteristik Data Warehouse

      Ada 4 karakteristik data warehouse yaitu :
a. Berorientasi Subjek (Subject Oriented
Data warehouse berorientasi subject artinya data warehouse didesain untuk menganalisa data berdasarkan subject-subject tertentu dalam organisasi,bukan pada proses atau fungsi aplikasi tertentu.
b. Teritegrasi (Integrated)
Data Warehouse dapat menyimpan data-data yang berasal dari sumber-sumber yang terpisah kedalam suatu format yang konsisten dan saling terintegrasi satu dengan lainnya. Dengan demikian data tidak bisa dipecah-pecah karena data yang ada merupakan suatu kesatuan yang menunjang keseluruhan konsep data warehouse itu sendiri
c. Rentang Waktu (Time Variant)
Seluruh data pada data warehouse dapat dikatakan akurat atau valid pada rentang waktu tertentu. Data tidak menyediakan status saat ini, mereka disimpan untuk lima atau sepuluh tahun atau lebih dan digunakan untuk tren, peramalan dan perbandingan.
d. Nonvolatile
maksudnya data pada data warehouse tidak di-update secara real time tetapi di refresh dari sistem operasional secara reguler. Data yang baru selalu  ditambahkan sebagai suplemen bagi database itu sendiri dari pada sebagai sebuah perubahan. Database tersebut secara kontinyu menyerap data baru ini, kemudian secara incremental disatukan dengan data sebelumnya.

3. Keuntungan Data Warehouse

      Membangun data warehouse tentu saja memberikan keuntungan lebih bagi suatu perusahaan, karena data warehouse dapat memberikan keuntungan strategis pada perusahaan tersebut melebihi pesaing-pesaing mereka. Keuntungan tersebut diperoleh dari beberapa sumber (Sean Nolan,Tom Huguelet):
1. Kemampuan untuk mengakses data yang besar
2. Kemampuan untuk memiliki data yang konsistent
3. Kemampuan kinerja analisa yang cepat
4. Mengetahui adanya hasil yang berulang-ulang
5. Menemukan adanya celah pada business knowledge atau business process.
6. Mengurangi biaya administrasi
7. Memberi wewenang pada semua anggota dari perusaahan dengan menyediakan kepada mereka informasi yang dibutuhkan agar kinerja bisa lebih efektif.

4. Tujuan Data Warehouse

1. Mempermudah pengaksesan informasi perusahaan
2. Menyediakan informasi perusahaan secara konsisten
3. Mampu beradaptasi dan tahan terhadap perubahan
4. Mampu mengamankan informasi Perusahaan
5. Mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan
6. Dapat diterima dan dioperasikan dengan baik oleh pengguna

5. Mekanisme Data Pada Data Warehouse

      Data warehouse memiliki empat level data (kimball, 2004), yaitu :
1. Level Operasional
Level ini khusus menyimpan data yang berorientasi pada aplikasi secara detil dan diutamakan untuk memenuhi kebutuhan operasional. Akses pada level operasional pada umumnya memiliki frekuensi yang sangat tinggi. Level ini sering juga disebut dengan OLTP (Online Analytical Transactional Processing)
2. Level Integrasi
Level ini menyimpan data historis yang terintegrasi serta berorientasi subjek. Data pada level ini lebih sederhana daripada di level operasional dan tidak dapat di-update.
3. Level data mart
Level ini dirancang sesuai dengan kebutuhan dari pengguna dan merupakan data agregasi.
4. Level Individual
Level ini merupakan tempat terjadinya analisis dan reporting. Data pada level ini bersifat temporal, ad hoc, heuristik, dan non retitif.

6. Proses Dalam Data Warehouse

      Beberapa proses yang terjadi dari basis data operasional menuju data warehouse adalah sebagai berikut (corey, dkk, 2001) :
1. Melakukan ekstraksi data dari berbagai sumber
2. Melakukan integrasi data ke tempat yang umum
3. Menyimpan data dalam format yang dapat digunakan oleh pengguna
4. Menyediakan mekanisme bagi pengguna agar dapat mengakses data warehouse.

7. Data Mart

      Bill Inmon dkk menentukan data mart adalah subset dari data warehouse yang telah disesuaikan agar sesuai dengan kebutuhan departemen.

8. Metadata

      Metadata adalah tentang kumpulan data yang telah ada pada program data warehouse dan data operasional.

9. ETL (Extraction Transformation Loading)

      ETL adalah salah satu proses dalam data warehouse yang melibatkan pembacaan data dari sumbernya, pembersihan dan penyesuaian format data tersebut, penulisan data tersebut ke dalam ruang penyimpanan untuk digunakan lebih lanjut. (Songini, 2004).

10. Online Analythical Processing (OLAP)

      Konsep OLAP pertama diusulkan oleh E.F Codd, untuk merepresentasikan model data multidimensional. OLAP (Online Analytical Processing) adalah teknologi yang memproses data di dalam data warehouse dalam struktur multidimensi, menyediakan jawaban yang cepat untuk query analisis yang kompleks
      Tujuan dari OLAP adalah mengordinisir sejumlah data yang besar, agar bisa d1~nalisa dan.dievaluasi dengan cepat menggunakan sarana online seperti misalnya Microsoft PivotTable serta representasi grafik. Sistem OLAP menyediakan kecepatan dan fleksibilitas untuk mendukung analisa dalam waktu nyata.
      Data warehouse dan OLAP (Online analytical Processing) menyediakan kunci untuk memecahkan masalah yang kompleks, karena secara umum mampu menyediakan data yang terkonsolidasi dan konsisten, berorientasi pada topic tertentu, bersifat historis dan hanya bias dibaca (read only).

11. Cube

      Cube adalah bagian utama dari OLAP. Cube berisi kumpulan banyak data yang telah disatukan (di agregasi) sehingga mempercepat hasil query. Misal, data penjualan yang telah disatukan dengan data periode waktu dan jenis barang, akan mempercepat hasil query untuk menampilkan data penjualan per minggu, atau per bulan dan berdasarkan jenis barang tertentu. (Webb, dkk., 2009)

12. Pengembangan Data Warehouse

      Menurut Kimball ada sembilan tahap yang dilakukan untuk mengembangkan database data warehouse, antara lain:
1. Pemilihan proses
2. Pemilihan sumber
3. Mengidentifikasi dimensi
4. Pemilihan fakta
5. Menyimpan pre-kalkukasi di tabel fakta
6. Melengkapi tabel dimensi
7. Pemilihan durasi tabel data
8. Menelusuri perubahan dimensi
9. Menentukan prioritas dan mode query

13. Perancangan Data Warehouse

      Ada 2 pendekatan dalam membuat data warehouse:
1. Skema Bintang (Star Schema)
Mengikuti bentuk bintang. Skema bintang terdiri atas 1 tabel fakta (fact table) dipusat bintang dengan beberapa table dimensi (dimensional tables) mengelilinginya. Semua table dimensi secara langsung berhubung ke table fakta.


2. Skema Bola Salju (Snowflake Schema)
Skema bola salju merupakan perluasan dari skema bintang dengan tambahan berupa beberapa table dimensi yang tidak terhubung secara langsung ke tabel fakta, melainkan melalui tabel dimensi lainnya.



Perbandingan Dua Search Engine Google dan Bing


Pada postingan kali ini saya akan membagikan sebuah tulisan tentang Perbandingan Dua Search Engine yaitu Google dan Bing. Adapun tulisan ini akan dibahas secara lengkap tentang perbandingannya dari berbagai point :
  1. Perbandingan Interface (antar muka) Google dan Bing
  2. Perbandingan Fungsionalitas Google dan Bing
  3. Perbandingan Segi Layanan Google dan Bing
  4. Perbandingan Kecepatan Akses Google dan Bing
  5. Perbandingan Kecepatan Hasil Google dan Bing
itulah, inti pembahasan tulisan ini, silakan download filenya disini :



Perbedaan @reply dan direct message di twitter dan cara terbaik meresponnya


Pada twitter anda dapat melakukan komunikasi dengan teman anda, yaitu dengan cara membalas tweet mereka yang kita kenal dengan @reply. Dengan cara @reply ini anda bisa merespon tweet teman, namun harus benar-benar diingat karena respon @reply anda ini akan tampil di tweet dan balasan tweet serta dapat dilihat oleh umum. Untuk itu, gunakanlah kata-kata yang baik dan hindari komentar yang bersifat rahasia atau pribadi.

Berikut adalah cara terbaik merespon tweet dengan metode @reply :

  1. Responlah tweet teman anda dengan komentar yang membuat teman anda senang, ingat komentar anda dapat dilihat oleh publik. Kalau anda suka dan selalu memberi komentar anda baik, maka pengguna twitter lain akan melirik anda, kemungkinan besar mereka akan menambahkan anda sebagai orang yang mereka ikuti alias menjadi follower anda.
  2. Jika anda membuat komentar yang salah, segeralah anda menghapusnya dengan pilihan “delete tweet”.
  3. Buatlah respon yang menimbulkan diskusi publik. Misalnya hari ini tanggal 17 September 2014 BBM dinaikkan pak Jokowi. Anda bisa membalasnya dengan “Kalau beralih pakai BBG, ribet gak ya pakai motornya?”. Respon anda seperti ini akan meningkatkan respon dan komentar semakin banyak, dan anda akan dilirik untuk dijadikan sebagai follower mereka . Silakan coba.
Selanjutnya di twiiter anda akan mengenal direct message, fungsi ini disediakan oleh twitter agar kita dapat mengirim pesan kepada follower secara pribadi dan tidak dapat dilihat oleh publik.  Ini merupakan kebalikan dari metode @reply. Adapun cara terbaik menggunakan direct message yaitu :

  1. Kenali follower anda, jika memang kenalan anda silakan lakukan komunikasi sesuai selera anda dan teman anda. Namun, jika bukan teman anda sebaiknya anda berkenalanlah lebih dahulu, baru kemudian sampaikan maksud anda.
  2. Hindari pesan spam (sampah), ini akan membuat follower anda sakit hati, dan bisa-bisa anda tidak diikuti lagi (unfollower).
  3. Buatlah komunikasi yang saling menguntungkan. Silakan coba.
itulah perbedaannya sekaligus cara menggunakan twitter yang bijak dan benar, dan Tips ini dapat menambah follower menjadi lebih banyak. Jadikan twitter anda tidak hanya untuk personal tapi jadikan Twitter untuk bisnis.

7 Tipe Website

Sebelum membuat sebuah web, ada baiknya mengetahui untuk tujuan apa web itu dibangun. Nah, jika belum menemukannya mungkin disini ide anda terbuka.

Berikut ini adalah tipe website :

  1. WP (Web Personal), yakni sebuah web yang berisikan tentang tulisan hidup pribadi, pengalaman atau tulisan-tulisan ilmiah hasil karya pribadi.
  2. WB (Web Branding), yakni sebuah web yang digunakan mempopulerkan nama seseorang atau nama produk. Web ini dapat memperluas penggemar atau fans.
  3. WM (Web Marketing), sesuai namanya web ini ditujukan untuk pemasaran sebuah produk atau informasi.
  4. WC (Web Corporate), yakni sebuah web yang mempresentasikan deskripsi dan profil perusahaan.
  5. WT (Web TV), yakni sebuah web yang menyediakan streaming TV, seperti MIVO TV dan UseeTV
  6. WO (Web Mobile) yakni web yang ditujukan untuk pengguna mobile atau perangkat bergerak seperti smartphone, phablet dan lain-lain.

4 hal yang harus dipertimbangkan sebelum berbisnis online

Berikut ini adalah 4 hal yang harus dipertimbangkan sebelum berbisnis online :

1. Menguntungkan
Produk atau jasa yang anda tawarkan bukan sesuatu yang sia-sia. Mesti menguntungkan dari dua sisi yaitu bagi pelanggan dan anda sendiri selaku penjual.

2. Anda Senangi
Bisnis yang dijalani mestilah berupa hobi atau anda suka melakukannya, semangat itu bisa naik dan turun, kalau anda menyenangi bisnis anda, pastilah anda tetap bersemangat melakukannya.

3. Mudah dijalankan
Sebenarnya memang tidak ada yang sulit, pahamilah baik-baik tentang prosesnya.
contohnya saja, menjual sebuah produk yang sulit anda cari (langka). Ini akan membuat anda kesulitan sedangkan pelanggan anda sudah banyak yang ngantri untuk memesan.

4. Punya add value (nilai tambah)
Maksudnya jika anda punya pesaing yang menjual produk sama dengan anda, maka buatlah nilai lebih pada produk anda, misalnya memberikan kemasan yang lebih menarik, ada bonus (ex. beli 2 gratis 1). Disinilah lebih dituntut kreatif anda.


Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Geografis

Read offline Download  : 

1. Teknologi Informasi
      Istilah teknologi informasi sering diartikan sama dengan sistem informasi tanpa mengerti perbedaan dari kedua istilah tersebut. Teknologi informasi hanyalah bagian dari sistem informasi. Teknologi informasi merupakan perkembangan teknologi komputer yang dipadukan dengan teknologi telekomunikasi.
      Alter (1992) mendefinisikan teknologi informasi merupakan perangkat keras dan perangkat lunak yang melaksanakan satu atau beberapa tugas pemrosesan data, seperti menangkap, mentransmisikan, memanipulasi, atau menampilkan data.
      Menurut Haag dan Keen (1996) teknologi informasi merupakan seperangkat alat yang membantu manusia bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
      Menurut Martin (1999), teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
      Menurut Williams dan Sawyer (2003), teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
      Sedangkan menurut Lucas (2000), teknologi informasi adalah segal a bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik.

2. Sistem Informasi Geografis

      Berikut ini, beberapa definisi SIG menurut para ahli:

  • a. Menurut Aronoff, 1989.
    SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.
  • b. Menurut Burrough, 1986.
    SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia. 
  • c. Menurut Marble et al, 1983.
    SIG merupakan sistem penanganan data keruangan. 
  • d. Menurut Berry, 1988.
    SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan. 
  • e. Menurut Calkin dan Tomlinson, 1984.
    SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.

      Secara umum pengertian SIG sebagai berikut: "Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkandata dalam suatu informasi berbasis geografis".

      Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003, secara rinci SIG tersebut dapat beroperasi dengan komponen-komponen sebagai berikut:
1. Orang : yang menjalankan sistem
2. Aplikasi : prosedur yang digunakan untuk mengolah data
3. Data : informasi yang dibutuhkan dan diolah dalam aplikasi
4. Software : perangkat lunak SIG berupa program program aplikasi
5. Hardware : perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem berupa perangkat komputer, printer, scanner dan perangkat pendukung lainnya.

      Dalam pembahasan selanjutnya, SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, SIG yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis merupakan data yang besar (dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan.

      SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.

      Telah dijelaskan diawal bahwa SIG adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya saja akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan sumberdaya manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisa persoalan yang menentukan keberhasilan SIG.

2.1 Data Spasial 
      Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang dijelaskan berikut ini:
1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi.
2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya: jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.

2.2 Format Data Spasial
      Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:
   

Gambar 2.1 Format Data Spasial
a. Data Raster
      Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element).

      Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixelnya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi gridnya semakin besar pula ukuran filenya dan sangat tergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia.

b. Data Vektor
      Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).

      Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.

      Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sedangkan data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.

2.3 Sumber Data Spasial 
      Salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain:
a. Peta Analog
      Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainya.
      Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi format vektor melalui proses digitasi sehingga dapat menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi.
b. Data Sistem Penginderaan Jauh
      Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto?udara dan sebagainya), merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing?masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster.
c. Data Hasil Pengukuran Lapangan
      Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain.
d. Data GPS (Global Positioning System)
      Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi satelit navigasi. Pengolahan data yang bersumber dari GPS biasanya dilakukan dalam format vektor.

3.  Pentingnya GIS

      Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non-spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.
a. SIG sangat efektif dalam membantu proses-proses pembentukan, pengembangan, atau perbaikan peta mental yang telah dimiliki oleh setiap orang yang selalu berdampingan dengan lingkungan dunia nyata.
b.  SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang effektif, menarik, dan menantang dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, dan pendidikan mengenai ide atau konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan dan unsur-unsur geografis yang terdapat dipermukaan bumi berikut data atribut terkait yang menyertainya.
c. SIG dapat memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif terhadap suatu masalah nyata yang terkait spasial permukaan bumi. Semua entitas yang dilibatkan dapat divisualkan untuk memberikan informasi baik yang tersirat (implisit) maupun yang tersurat (eksplisit).
d. SIG menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi hingga sistemnya dapat menjawab baik pertanyaan spasial maupun non-spasial, memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial.
e. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk dan ukuran simbol yang diperlukan untuk merepresentasikan unsur-unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah.
f. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam bentuk layer, tematik, atau coverage data spasial. Dengan layer ini permukaan bumi dapat ''direkonstruksi'' kembali atau dimodelkan ke dalam bentuk nyata (real world tiga dimensi) dengan menggunakan data ketinggian berikut layer tematik yang diperlukan.
g. SIG dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan untuk selalu melakukan interpretasi secara manual. Dengan demikian, SIG dengan mudah dapat menghasilkan data spasial tematik yang merupakan (hasil) turuan dari data spasial yang lain (primer) dengan hanya memanipulasi atribut-atributnya.

Pengaplikasian GIS dalam berbagai bidang

1. Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi.
2. Sumber Daya Alam: studi kelayakan untuk tanaman pertanian, pengelolaan hutan, perencanaan tataguna lahan, analisis daerah bencana alam dan analisis dampak lingkungan.
3. Lingkungan : pencemaran sungai, danau, laut, evaluasi pengendapan lumpur di sekitar sungai, danau atau laut, pemodelan pencemaran udara, dll.
4. Perencanaan : pemukiman transmigrasi, tata ruang wilayah, tata kota, relokasi industri, pasar, pemukiman, dll.
5. Ekonomi dan bisnis : penentuan lokasi bisnis yang prospektif untuk bank, pasar swalayan, mesin ATM, show room, dll.
6. Kependudukan : penyediaan informasi kependudukan, pemilihan umum, dll
7. Transportasi: inventarisasi jaringan (seperti jalur angkutan umum), analisis rawan kemacetan dan kecelakaan, manajemen transit perencanaan rute, dll.
8. Telekomunikasi : inventarisasi jaringan, perizinan lokasi-lokasi BTS beserta pemodelan spasialnya, sistem informasi pelanggan, perencanaan pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan, dll.
9. Militer : penyediaan data spasial untuk rute perjalanan logistic, peralatan perang, dll

4. Teknologi yang digunakan dalam GIS

      Diantara lima komponen GIS yaitu Hardware, Software, Data, Manusia dan Metode, yang merupakan teknologi adalah hardware dan Software yang didasarkan pada pengertian Teknologi pada penjelasan sebelumnya.

a. Perangkat Keras (Hardware)
      Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi-operasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses :
o Input data: mouse, digitizer, scanner
o Olah data : harddisk, processor, RAM, VGA Card
o Output data: plotter, printer, screening.

b. Perangkat Lunak (software)
      Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
o Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
o Data Base Management System (DBMS)
o Alat untuk menganalisa data-data
o Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa

5. Pengaruh Teknologi dalam Bidang Geografi

      Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali pengaruh teknologi terhadap geografi, beberapa contoh positf diantaranya adalah :
1) Berkembang pesatnya Sistem Informasi Geografis dengan dibantu dengan pencitraan digital. memudahkan pemerintah dalam melakukan berbagai macam kebijakan salah satunya dalam hal kependudukan dalam melaksanakan sensus penduduk,pemberian hak pilih dalam melaksanakan pemilihan umum di berbagai wilayah.
2) Sistem Informasi Geografis memberikan informasi yang akurat dalam memberikan informasi mengenai ramalan cuaca yang sedang terjadi saat ini dalam wilayah tertentu,dalam hal ini penerapan sistem Informasi Geografis yang paling berperan adalah BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika).
3) Sistem Informasi Geografis diterapkan juga dalam bidang kemiliteran dan tentunya dalam menjaga keutuhan NKRI dan penyebaran teritorial dalam setiap komando suatu wilayah tertentu,pemerataan logistik dalam pertempuran, dan persiapan ketahanan alutsista.
4) Sistem Informasi Geografis membantu dalam menentukan kebijakan dan koordinasi dalam penanggulangan bencana yang terjadi pada suatu wilayah bencana,pemberian supplay logistik,pembangunan barak pengungsian,serta pembangunan pasca bencana.
   
   

DAFTAR PUSTAKA


     Mulyanto, Agus (2009). Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

       G. Manjela Eko Hartoyo, Dkk. 2010. Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis (Sig) Tingkat Dasar. Tropenbos International Indonesia Programme, BalikPapan.

        Doktafia. Sistem Informasi Geografis. (Online). http://doktafia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30525/SISTEM+INFORMASI+GEOGRAFIS+-+1.pdf. Diakses pada hari Minggu tanggal 12 Januari 2014, Pukul 4.30 WIB.

        Sistem Informasi Geografis. (Online). http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis. Diakses pada hari Minggu tanggal 12 Januari 2014, Pukul 5.20 WIB.

        Drajat. 2010. Pengaruh Teknologi Informasi Dalam Bidang Geografi (Online). http://drajat45freeman.wordpress.com/2010/10/28/pengaruh-teknologi-informasi-dalam-bidang-geografi/. Diakses pada hari Minggu tanggal 12 Januari 2014, Pukul 5.20 WIB.

Contoh Struktur Laporan Project Scope Document (PSD)

Download Contoh Struktur Laporan Project Scope Document (PSD)
Link 1 : Download Struktur Laporan PSD.pdf

1. Judul
Halaman judul berisi Nama Perusahaan klien, Nama Proyek (jika belum ada nama, harap ditentukan sekarang), Versi saat ini dan Tanggal.

2. Detail Publikasi
Terdiri atas tiga bagian:
a. Audiens yang dituju
Jelaskan mengenai pihak-pihak yang dituju dari dokumen PSD ini.
b. Versi Dokumen
Daftar riwayat perubahan dokumen
c. Otorisasi Dokumen
Menandakan bahwa dokumen ini resmi dan dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak pembuatnya.

3. Maksud dan Tujuan Proyek
Memberikan definisi yang jelas untuk maksud dan tujuan proyek.

4. Deliverables 
Definisikan hasil dari proyek dengan batasan-batasan yang jelas sehingga klien dapat memahami dan menyesuaikan ekspektasinya.

5. Batasan-batasan 
Jelaskan dengan rinci batasan-batasan dalam proyek berdasarkan hasil requirements analysis. Bagian ini menjadi bagian utama dari keseluruhan pembatasan PSD.

6. Uraian Pekerjaan (Statement of Work)
Penjelasan tentang pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan deliverables yang telah didefenisikan.

7. Rencana Implementasi/ Pelaksanaan
Setelah uraian pekerjaan, berikut ini adalah penjelasan mengenai rencana pelaksanaan pekerjaannya.

8. Investasi
Bagian ini memberikan gambaran mengenai biaya dari proyek ini yang kemudian akan disampaikan secara resmi dan definitif dalam dokumen proposal kepada klien.

9. Kesimpulan
Kesimpulan akhir dari dokumen PSD, yang kemudian akan menjadi dasar penyusunan proposal.

Contoh Struktur Proposal Proyek

Download Contoh Struktur Proposal Proyek Format PDF
Link 1 : Contoh Struktur Proposal Proyek.pdf
Link 2 : Contoh Struktur Proposal Proyek.pdf

1. Judul
Sama seperti dokumen studi kelayakan, halaman judul berisi Nama Perusahaan klien, Nama Proyek (jika belum ada nama, harap ditentukan sekarang), Versi saat ini dan Tanggal.

2. Larangan dan Kerahasiaan (Disclaimer and Confidetiality)
Karena biasanya proposal mengandung informasi yang penting dan sensitif mengenai suatu sistem spesifik, maka harus ada pernyataan yang jelas mengenai larangan penyebaran dan sifat kerahasiaan dokumen.

3. Detail Publikasi
Terdiri atas tiga bagian:
a. Tujuan Proposal
Penjelasan mengenai tujuan dan diajukannya proposal ini serta audiens yang dituju.
b. Versi Dokumen
Daftar riwayat perubahan dokumen
c. Otorisasi Dokumen
Menandakan bahwa dokumen ini resmi dan dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak pembuatnya.

4. Pendahuluan
Jelaskan dalam dua atau tiga paragraf untuk gambaran mengenai latar belakang tim/perusahaan pelaksana proyek, dan pengalaman menangani proyek sejenis.

5. Ringkasan Eksekutif
Penjelasan singkat mengenai masing-masing subbagian dalam proposal.

6. Tujuan Proposal secara Bisnis (Business Objectives)
Tujuan pada bagian ini berbeda dengan yang ada di proposal maupun SRS. Pada bagian ini, tuliskan tujuan dari implementasi dengan peningkatannya dari sisi bisnis.

7. Tinjauan Requirements
Pembahasan secara ringkas mengenai requirements yang telah disetujui dan akan menjadi bagian dari pelaksanaan proyek.

8. Hasil/Solusi yang diajukan (Proposed Deliverables/Solution)
Selaras dengan tujuan proposal, maka bagian ini akan menjelaskan solusi yang diajukan untuk mencapai tujuan tersebut.
a. Ringkasan Solusi
Berisi ringkasan dan solusi yang diajukan dalam bentukyang tidak teknis dan singkat.
b. Penjelasan Detail
Setelah penjelasan singkat, maka bagian ini akan memberikan penjelasan secara detail, termasuk desain dan hal-hal teknis.

9. Uraian Pekerjaan (Statementof Work)
Penjelasan tentang pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan solusi yang diajukan secara rinci dan komprehensif.
a. Sasaran dan Tujuan
Penjelasan mengenai sasaran dan tujuan dari pekerjaan yang dilakukan.
b. Batasan dan Ruang Lingkup
Berikan batasan-batasan dari pekerjaan, mana yang merupakan bagian dari pekerjaan proyek dan mana yang bukan.
c. Fase
Pembagian fase-fase pekerjaan sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaannya.
d. Pemahaman
Penjelasan mengenai pemahaman untuk pekerjaan yang dilaksanakan seperti adanya penghentian proses yang berjalan dalam fase-fase tertentu.

10. Rencana Implementasi/Pelaksanaan
Setelah uraian pekerjaan, berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai pelaksanaan pekerjaannya.
a. Skenario yang diajukan
Berikan skenario dari pelaksanaan pekerjaan, berupa hasil-hasil yang akan didapatkan jika pekerjaan telah dilaksanakan.
b. Organisasi Proyek
Penjelasan mengenai organisasi dalam tim proyek, bisa dilengkapi dengan bagan organisasi.
c. Wewenang dan Tanggung Jawab
Penjelasan detail mengenai wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing posisi tim pelaksana proyek.
d. Rencana Kerja Proyek
Selaras dengan pekerjaan yang telah diuraikan, bagian ini akan menjelaskan mengenai rencana kerja proyek secara detail termasuk dengan jadwal pelaksanaan masing-masing pekerjaan.
e. Laporan Progres
Berikan penjelasan mengenai progres yang telah dicapai sampai dengan saat proposal ini diajukan.
f. Tim Proyek yang diajukan
Berikan nama-nama dari anggota tim dan posisi masing-masing dalam organisasi proyek.
g. Logistik
Bila diperlukan logistik tertentu dalam pelaksanaan pekerjaan, dapat diuraikan pada bagian ini.

11. Investasi
Bagian ini memberikan gambaran mengenai biaya dari proyek ini.
a. Biaya yang dikenakan
Penjelasan mengenai biaya dapat dibuat dalam bentuk rekapitulasi pekerjaan dan biaya yang dikenakan untuk masing-masing pekerjaan tersebut.
b. Syarat dan Kondisi
Tentukan syarat dan kondisi dari pelunasan, biaya, berapa persentase pada masing-masing fase.
12. Kriteria Penyelesaian
Penjelasan mengenai kriteria di mana proyek dapat dinyatakan selesai.

13. Support Setelah Proyek Selesai
Setelah proyek selesai, biasanya ada masa pemeliharaan, maka jelaskan mengenai uraian dari dukungan teknis (technical support) terhadap pelaksanaan pemeliharaan tersebut.

14. Batasan-batasan
Selain kriteria, proyek juga memiliki batasan-batasan di mana ada hal-hal yang tidak diubah. atau dipengaruhi selama dan setelah proyek berlangsung.

15. Lain-lain
Bila ada penjelasan lain-lain yang perlu ditambahkan, sebaiknya juga disebutkan dalam proposal.

16. Penutup
Berikan kata-kata penutup untuk proposal ini, disertai dengan bagian tanda tangan dari pihak yang mengajukan proposal.

Contoh Struktur Laporan Hasil Studi Kelayakan

1. Judul
Pada halaman judul, tuliskan Nama Perusahaan klien, Nama Proyek (jika belum ada nama, harap ditentukan sekarang), Versi saat ini dan Tanggal.

2. Detail publikasi
Terbagi atas dua bagian, yakni:
a. Versi dokumen
Daftar riwayat perubahan dokumen.
b. Otorisasi
Menandakan bahwa dokumen ini resmi dan dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak pembuatnya.

3. Ringkasan eksekutif
Tuliskan secara ringkas latar belakang dan hasil studi kelayakan. Sampaikan hanya hal-hal utama saja, dan tidak perlu detail.

4. Pendahuluan 
Tuliskan satu atau dua paragraf singkat mengenai tujuan dan isi dari dokumen ini.
a. Tujuan studi kelayakan
Penjelasan mengenai studi kelayakan ini.
b. Audiens yang dituju
Daftarkan audiens yang dituju, yaitu manajer unit, manajemen senior, pimpinan proyek dan manajer IT.
c. Tinjauan sistem (System Overview)
Penjelasan singkat mengenai sistem berjalan yang akan terpengaruh oleh karena adanya proyek ini.
d. Ringkasan faktor pengaruh studi kelayakan
Tuliskan penjelasan ringkas tentang faktor-faktor yang memengaruhi hasil studi kelayakan, seperti kebijakan-kebijakan bisnis, batasan ruang lingkup ataupun teknologi yang ada.
e. Dokumen referensi
Daftarkan dokumen sumber yang berhubungan dengan studi kelayakan proyek ini, seperti panduan SOP, peraturan perusahaan, dan sebagainya.

5. Latar belakang
Pada bagian ini berikan penjelasan mengenai latar belakang dilakukannya studi kelayakan. Tuliskan dua atau tiga paragraf mengenai karakteristik tujuan bisnis, tetapi tidak perlu penjelasan detail mengenai pelaksanaan untuk mencapai tujuan bisnis tersebut.
a. Tinjauan masalah
Penjelasan mengenai masalah yang melatarbelakangi dan kemungkinan solusi yang didapatkan dari proyek dalam studi kelayakan ini.
b. Pengaruhnya pada organisasi/ perusahaan
Penjelasan mengenai pengaruh masalah ini pada organisasi/perusahaan
c. Pengaruhnya pada Unit Bisnis .
Penjelasan lebih detail, mengenai pengaruh pada operasional unit bisnis.
d. Pengaruhnya pada aplikasi yang berjalan
Jika ada software aplikasi yang telah digunakan, beri penjelasan juga seberapa banyak masalah ini memengaruhi aplikasi yang digunakan, atau mungkin aplikasi ini adalah salah satu sumber permasalahan yang ada.
e. Pengaruhnya pada infrastruktur
Penjelasan mengenai pengaruh masalah ini pada infrastruktur, seperti aplikasi enterprise, jaringan maupun bandwidth akses jaringan dan internet.

6. Solusi yang diajukan
Penjelasan secara singkat mengenai solusi yang diajukan untuk mengatasi masalah-masalah yang telah dijelaskan sebelumnya.
a. Deskripsi Solusi
Berikan penjelasan mengenai konsep dari solusi yang diajukan, bisa berupa diagram, untuk memberikan gambaran solusinya dan mitigasi dari dampak yang mungkin terjadi. Bagian ini juga bisa berisi rencana kontigensi (darurat) disertai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengambil solusi alternatif.
b. Peningkatan yang diharapkan
Berikan penjelasan bagaimana dengan adanya solusi ini maka akan memberikan peningkatan terhadap sistem yang ada sesuai dengan identifikasi masalah (dalam penjelasan latar belakang) serta sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
c. Pengaruh soIusi
Bagian ini serta sub-bagiannya memberikan penjelasan tentang pengaruh solusi dan kemungkinan adanya masalah potensial oleh karena adanya solusi tersebut.
1) Pengaruh pada organisasi
Penjelasan mengenai training, job description, penambahan dan perubahan staf, perubahan keahlian yang dibutuhkan dan keberlanjutan bisnis oleh karena pengaruh dari solusi tersebut.
2) Pengaruh pada unit bisnis
Penjelasan mengenai perubahan pada prosedur operasional, struktur pelaporan, kebijakan-kebijakan dan sebagainya, karena solusi tersebut.
3) Pengaruh pada infrastruktur
Penjelasan mengenai pengaruh solusi terhadap keamanan jaringan dan data, perlunya peningkatan kapasitas (upgrade) hardware dan peralatan penunjang lainnya, atau perlunya modifikasi fasilitas yang ada.
4) Pengaruh pada aplikasi yang berjalan
Penjelasan mengenai pengaruh solusi pada perubahan metodologi, upgrade dan modifikasi software, atau perlunya tambahan keterampilan pada staf


d. Alasan pendukung untuk solusi yang diajukan
Berikan penjelasan detail untuk mendukung solusi yang ditawarkan dan hasil studi kelayakan, bisa dengan mengacu pada bagian analisis biaya-manfaat, atau isu seperti standardisasi, hubungan dengan vendor, ataupun best practice.

7. Perbandingan terhadap solusi altematif
Berikan gambaran solusi altematif yang dapat dipertimbangkan, dan berikan perbandingan serta penjelasan mengapa solusi yang diajukan yang dipilih. Bisa juga diberikan penjelasan detail mengenai perbedaan utama, masalah yang mungkin ada dan manfaat masing-masing solusi. Jika memungkinkan, gunakan matrix untuk menjelaskan perbandingan.

8. Analisis biaya-manfaat (Cost-Benefit Analysis)
Gunakan analisis biaya manfaat untuk solusi yang ditawarkan dan bila perlu tunjukkan juga analisis solusi alternatif, sehingga bisa menjadi data pendukung untuk penjelasan mengenai perbandingan pada bagian sebelumnya.


DOWNLOAD