Cigarettes, Smokers, and Smoking

     Smoking is bad habit that is very hard to break. Smokers are very everywhere. Many people smoke just to socialized, but many others are too addicted to quit.

      A cigarette is like a toxin hypermarket. You can find many kinds toxin in it : acetone, carbon monoxide, tar, arsenic, ammonia, hydrogen cyanide, and toluene. The tar itself contains more than 43 substances that can caused cancer. Scientist say that when we are smoking, we put more than 4.000 kinds of toxic materials into our body.

     However, many smokers believe that cigarette with low tar is less dangerous. And so is a filtered cigarette. But the problem is one cigarette is never enough for addicted smokers.

    Another myth about smoking is that it can not only make them awake, but also raise their inspiration. This is contrary to the findings of a research in California which show that smoker's ability to think lower than that of non-smokers.

   Smoking is indeed a serious social problem in our country. The government keeps reminding that smoking is dangerous, not only for smokers themselves, but also for other people in the surrounding (passive smoker). But we warning do no seem to get any response.

Menengok Orang Sakit Bikin Sehat

     Sebuah studi dari tim peneliti Kanada, baru-baru ini, menyebutkan bahwa menengok orang sakit bisa menaikkan imun [kekebalan] dalam tubuh. Artinya, menengok orang sakit bisa membuat Anda sehat.

      Dalam penelitian itu diuji dua kelompok. Kelompok pertama diperlihatkan gambar meja, kursi dan perangkat furnitur lain. Sementara kelompok kedua diperlihatkan gambar orang sakit cacar, disentri, bersin­bersin, flu dan penyakit lainnya.

     Peneliti mengambil sampel darah partisipan sebelum dan sesudah diperlihatkan gambar-gambar tersebut. Setelah selesai, peneliti kemudian memasukkan bakteri ke dalam darah untuk menguji imunitas dalam merespon bakteri tersebut.

     Hasilnya ternyata cukup mengejutkan. Para partisipan yang diperlihatkan gambar orang sakit ternyata memiliki imunitas yang lebih baik dibanding yang diperlihatkan gambar furnitur. Kekebalan tubuhnya tampak lebih kuat dalam menghadapi bakteri tersebut.

     Peneliti dari University of British Columbia menuturkan hal ini kemungkinan besar terjadi karena orang yang melihat orang sakit melakukan adaptasi evolusi terhadap lingkungannya. Karena itu, dengan sendirinya, daya imunitasnya akan meningkat, Penelitian ini sendiri sudah dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science.

     Markus Schaller, sebagaimana dikutip Health24, menyebut hasil penelitian ini sangat baik dalam melihat bagaimana sistem kekebalan tubuh merespons sesuatu secara agresif terkait hal-hal yang bisa membuat seseorang bisa menjadi sakit, Sistem kekebalan tubuh manusia sendiri terdiri dari sel-sel khusus, protein, organ dan jaringan. Sistem ini berfungsi melindungi tubuh sekaligus menyerang kuman atau organisme yang bisa menyebabkan penyakit setiap harinya. Jika sistem kekebalan tubuh seseorang meningkat, maka sistem ini dapat melindungi atau mencegah terjadinya penyakit dan infeksi.

     Sel-sel yang terlibat dalam sistem kekebalan tubuh ini adalah sel darah putih (leukosit) yang memiliki tugas mencari serta menghancurkan organisme atau zat penyebab suatu penyakit.

Sunnah Nabi
    Menengok orang sakit sendiri adalah sunnah Nabi. Rasulullah bersabda, "Tidaklah seorang muslim mengunjungi orang muslim lain yang sedang sakit pada pagi hari melainkan ada 70 ribu melaikat yang bershalawat kepadanya hingga sore hari. jika ia mengunjunginya pada petang hari, maka ada 70 nbu malaikat yang bershalawat kepadanya hingga pagi hari, dan ia mendapatkan buah di surga ." (HR At-Tirmidzi dan Abu Daud).

     Menjenguk orang lain yang sedang menderita sakit adalah sunnah mulia yang sudah selayaknya untuk dilaksanakan setiap muslim. Kaum kerabat, keluarga, ternan serta tetangga yang sakit memiliki hak untuk ditengok sementara bagi kita yang sehat merupakan satu kewajiban untuk mengunjunginya. Selain menyatakan empati, mengunjungi orang sakit bisa mempererat silaturahmi, mendatangkan kegembiraan bagi si sakit, serta ternyata juga dapat berefek positif bagi kesehatan orang yang menjenguk.

     Sebuah hadits Qudsi menyebut, "Sesungguhnya, Allah berfirman pada hari Kiamat, "Wahai anak adam, Aku sakit. Mengapa engkau tidak menjenguk-Ku? Berkatalah anak Adam, 'Bagaimana aku menjenguk­ Mu, padahal Engkau adalah Rabb semesta alam?’ Allah menjawab, 'Apakah engkau tidak mengerti bahwa hamba-Ku si fulan sakit dan engkau tidak menjenguknya?' Apakah engkau tidak mengerti bahwa seandainya engkau menjenguknya, niscaya akan engkau dapati Aku bersamanya," (HR. Muslim). 

JANGAN TAKUT SALAH!

   Sebuah hadits menyebutkan: setiap manusia pasti melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang bersalah adalah yang memperbaiki diri, Hadits lain berbunyi: manusia adalah tempatnya dosa dan lupa.

     Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia; "salah" diartikan ke dalam lima hal, yaitu tidak benar, menyimpang dari yang seharusnya, luput, cacat, dan kekeliruan. "Bersalah" artinya berbuat keliru atau melakukan kekeliruan, Pendek kata, dari seqi bahasa, "salah" mengandung makna negatif. Melakukan "salah" ,berarti melakukan hal negatif. Karenanya, orang berusaha menghindari tindakan negatif, semisal mencuri, merampok, mengambil hak orang lain, mabuk-mabukan, berzina, dan sebagainya.

    Perbuatan "salah" yang dikategorikan Negatif itu pada hakikatnya mengacu pada aturan yang positif, yaitu agama, adat, rnaupun hukum negara. Namun, pernah kita berpikir bahwa perbuatan "salah merupakan bagian dari perbuatan “benar”? kok bisa?

      Mari kita telaah pelan-pelan. "Salah” adalah bagian dari justifikasi bahwa sesuatu itu adalah "tidak benar". Sementara itu, “tidak benar" merupakan kebalikan dari "benar", Kalau kita mengatakan satu perbuatan bahwa "A" itu "tidak benar", maka pada dasarnya "A" juga memiliki potensi "benar", Misalnya, "rumah itu bersih" dan "rumah itu kotor". "Bersih" adalah sesuatu, yang positif, sementara "kotor" adalah sesuatu yang negatif.

     Berbuat salah adalah hal yang manusiawi, Manusia tidak bisa lepas dari kesalahan. Karena, ketika dia benar, maka dia akan salah, Ketika dia salah, maka dia akan benar. Itulah sebabnya, Anda tidak perlu takut bila melakukan kesalahan, Karena, di balik hal, "salah ada "benar", Begitupun sebaliknya. Di balik perilaku kita yang' 'benar" bisa jadi ada nilai "salah",

      Yang terpenting bagi kita adalah, bahwa ketika kita melakukan kesalahan, maka kita harus selalu memperbaiki diri dan kian dekat dengan Allah, Sebab, orang tua kita, Adam dan Hawa pun terdampar ke muka bumi karena sebuah kesalahan. Adam adalah manusia, pertama yang berbuat dosa dan kesalahan dalam sejarah manusia. Namun, dari kesalahannya itu, Adam dan Hawa dapat memperbaiki diri, Ia bahkan menjadi manusia mulia. Jadi, jangan takut berbuat salah, Tapi, takutlah bila kita tidak bisa berbuat benar. Wallahu a 'lam.

Sehat Pagi Sampai Malam ala Rasulullah

      Terkadang kita terjebak dengan pikiran bahwa menjaga kualitas kesehatan itu sulit dan memerlukan biaya besar. Padahal Sejatinya sangat simpel. Nabi saw mencontohkan ini dalam kehidupannya dan dapat dengan mudah kita tiru.

1. Bangun Shubuh
      Tips ini tentulah paling terkenal. Dengan bangun pagi, pikiran dan perasaan juga biasanya lebih segar dan rileks. Bangun Shubuh juga dapat mencegah stroke dan tekanan darah tinggi yang umumnya rentan terjadi pada waktu itu karena penyempitan pembuluh darah. Di luar itu sebenarnya terkait asupan awal yang diterima tubuh, yakni udara segar. Menurut para pakar udara, waktu Shubuh sangat baik karena kaya oksigen dan relatif masih bersih tak terkotori unsur lain. Udara yang baik tentu saja berguna untuk metabolisme tubuh dalam beraktivitas seharian penuh.

Pagi hari juga digunakan Nabi untuk bersiwak atau sikat gigi. Gigi dan mulut yang bersih berguna memperlancar dan memperbaiki proses konsumsi makanan agar maksimal diserap tubuh.

2. Minum Air Putih dan Madu
Nabi biasa membuka sarapan dengan air putih dan sesendok madu. Dua unsur ini sangat luar biasa manfaatnya. Madu masyhur sebagai penyembuh dan air putih kaya akan mineral yang menyukupi kebutuhah tubuh akan cairan dan sebagai pencuci hati. Madu juga terkenal sebagai unsur yang dapat membersihkan usus dan mencegah peradangan. Selanjutnya adalah mengkonsumsi kurma sebanyak 7 butir. Konon kebiasaan inilah yang menolong Nabi saw dari perilaku jahat wanita Yahudi yang coba meracuninya dalam perang Khaibar. Kurma ternyata berguna sebagai penangkal racun selain sebagai makanan pengenyang yang kaya gula dan karbohidrat.

3. Mengonsumsi Minyak Zaitun

Saat siang dan menjelang sore, Nabi juga biasa mengkonsumsi cuka, minyak zaitun dan roti. Kombinasi makanan ini ternyata dapat menguatkan tulang, mencegah kepikunan serta menghancurkan kolesterol jahat dalam tubuh. Pada musim dingin, makanan ini sangat baik menjaga kestabilan suhu tubuh.

4. Makan Sayuran di Malam Hari
Konsumsi sayuran di malam hari juga dilakukan Rasulullah saw. Beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah saw selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Menurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir keduanya mirip dengan sabbath dan ba'dunis.

Nama-nama ini tak lain adalah sayuran yang juga banyak kita temui di sini. Bentuk olahan sayuran tentu banyak ragamnya. Seperti Cap Cay,Sayur Lodeh, Sayur Sup dan lain sebagainya. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.

Rasulullah saw biasanya tidak langsung tidur setelah makan malarn, melainkan beraktivitas terlebih dulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat. Sabdanya: "Cairkan makanan kalian dengan berzikir kepada Allah swt dan shalat, serta jangalah kalian langsung tidur setelah makan karena dapat membuat hati kalian menjadi keras,"(HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a).

Ibnu Qoyyim al-Jauziyah juga memberi tips agar tidak langsung tidur setelah makan. Dia menyarankan untuk berjalan minimal 40 langkah agar makanan dapat beredar terlebih dulu dalam tubuh.

Di sarnping menu wajib di atas, ada beberapa makanan yang disukai Rasulullah tetapi tidak rutin mengonsumsinya. Diantaranya, tsarid yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Dia juga senang makan buah yaqthin atau labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Nabi juga senang makan buah anggur dan minum susu.

Rasulullah saw sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang ia berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah r.a.

Rasulullah saw tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Hal itu yang melatari ia tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu Isya. Biasanya ia tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. lstirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.Terbukti apa yang dilakukan Nabi ini sangat baik karena sesuai dengan irama biologis tubuh. Jadi tak ada salahnya kita coba mempraktekkan.

PERBANYAKLAH DIAM

Nasehat Maulana Sulthan
SYEKH ABDULLAH AL HARARI
-Muhaddits Abad Ini-


PERBANYAKLAH DIAM

Kita harus selalu ingat hadits
Rasulullah SAW:
أَكْثَرُ خَطَايَا ابْنِ اَدَمَ مِنْ لِسَانِهِ 

Maknanya:"Sebagian besar kesalahan manusia bersumber dari lisannya"

Maka orang yang mengetahui bahwa setiap perkataannya akan dihisab, ia akan sedikit bicara selain tentang kebaikan. Rasulullah SAW berpesan kepada Abu Dzar: "Perbanyaklah diam kecuali dalam kebaikan".

Bahaya yang ditimbulkan oleh lidah sangatlah banyak, di antaranya di dunia dan di akhirat dan di antaranya di akhirat saja. Orang yang beruntung adalah orang yang dapat mengendalikan lidahnya. Sebagian fuqaha berkata:

''jagalah lidahmu sesungguhnya ia adalah ular yang berbisa, berapa banyak orang meninggal
dunia dibunuh karena lidahnya"

Pikirkan sebelum berucap, jika tidak mengandung unsur keburukan maka ucapkanlah, Sahabat Abu Bakar sekalipun ia adalah manusia paling utama setelah nabi Muhammad, karena sangat takutnya akan bahaya lidah ia pegang lidahnya dan berkata kepada sahabat-sahabat lainnya: "Dialah (Iidah) yang banyak mendatangkan rnalapetaka";

Jiba sahabat Abu Bakar saja demikian keadaannya bagaimana dengan kita?!