IQ, EQ, dan SQ dalam Dunia Pendidikan

Pendidikan merupakan kegiatan yang penting bagi manusia. Tanpa pendidikan manusia tidaklah bisa hidup dengan benar. Belajar dari sebuah pengalaman yang dialami sendiri memang penting, namun kita juga bisa belajar dari pengalaman orang lain. Sebelum sebuah lampu yang ditemukan oleh Thomas Alfa Edison, banyak pengalaman yang dialami oleh beliau, mulai dari kesalahan-kesalahan hingga jadilah sebuah lampu yang bisa menerangi gelapnya malam. Kita belajar untuk mengembangkan lampu tersebut menjadi lampu-lampu yang lebih baik. Begitu juga dalam pendidikan kita belajar, kita dididik dan diajarkan mana tingkah laku yang baik dan mana tingkah laku yang buruk kemudian kita bisa mengamalkan hasil dari sebuah pendidikan tersebut. Untuk mendapatkan sebuah pendidikan banyak tempat yang sudah disediakan, mulai dari Sekolah dasar, SMP, SMA, Perguruan tinggi hingga lembaga-lembaga sosial yang serupa. Sebenarnya pendidikan itu tidak hanya sekolah saja, tapi pendidikan itu mulai dari orang tua atau keluarga.

Diantara Strategi belajar mengajar yang perlu diterapkan agar menghasilkan kualitas pendidikan yang benar-benar baik dan sesuai dengan yang diharapkan adalah dengan cara menerapkan IQ, EQ dan SQ. Menurut Nggermanto (2002) IQ adalah kecerdasan manusia yang digunakan untuk berhubungan dengan dan mengelola alam. IQ setiap orang dipengaruhi oleh materi otaknya yang ditentukan oleh faktor genetika. Meski demikian, potensi IQ sangat besar. Sedangkan EQ adalah kecerdasan manusia yang terutama digunakan untuk berhubungan dan bekerjasama dengan manusia lainnya. Potensi EQ manusia lebih besar dibanding IQ. Sedangkan SQ adalah kecerdasan manusia yang digunakan untuk berhubungan dengan Tuhan. Potensi SQ setiap orang sangat besar dan tidak dibatasi oleh faktor keturunan, lingkungan atau materi lainnya. [1]

IQ, EQ dan SQ tidaklah bisa dipisahkan dalam diri seseorang, semua orang diharapkan memiliki ketiganya. Jika dipandang dari satu sudut saja, memiliki IQ yang tinggi saja sudah memadai, tapi ternyata hal tersebut belum cukup. Contoh IQ dalam kehidupan kita yaitu kemampuan siswa menghafal pelajaran yang disampaikan oleh guru, kecerdasan otak yang dimiliki oleh siswa tersebut sehingga ia bisa menyelesaikan soal-soal ujian dengan hasil berupa nilai yang tinggi. Tidak cukup memiliki IQ saja, siswa, pelajar atau mahasiswa perlu memiliki EQ . Banyak diantara pelajar atau mahasiswa yang setelah selesai dari pendidikannya kesulitan dalam hal sosial, banyak dari mereka terlihat menjadi biasa-biasa saja setelah keluar dari pendidikan. Kemudian yang perlu diterapkan adalah SQ, inilah yang menjadi pengendali seseorang, kepercayaan dan keimanannya akan menjadikan dia insan yang benar-benar mulia. Seseorang yang pintar dalam dunia teknologi, ia akan menggunakan ilmunya untuk hal yang bermanfaat. Karena ia percaya bahwa kebaikan yang ia kerjakan akan mendapatkan kebaikan pula dari Tuhannya begitu juga keburukan akan mendapat murka dari Tuhannya. Berbeda dengan yang tidak memiliki SQ, ilmu teknologi yang ia miliki tidak bisa dikendalikan olehnya, sehingga tidak asing kita dengar adanya pembobolan ATM, penipuan di dunia maya, cracker dan lain-lain.


Dengan adanya Penerapan IQ, EQ serta SQ dalam dunia pendidikan, maka akan melahirkan kualitas peserta didik sesuai harapan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Daftar rujukan :
[1] Nggermanto, A (2002) Quantum Quatient- Kecerdasan Kuantum, Nuansa, Bandung.

0 komentar:

Post a Comment