MENGGAPAI MALAM SERIBU BULAN


Ramadhan adalah bulan yang paling utama dari keseluruhan bulan.Bulan yang bertaburan berkah dankebaikan yang tiada tara.didalamnya terdapat malam agung yang lebih utama dari seribu bulan,malam turunnya alquran,rahmat dan malaikat dengan bertaburan kemuliaan. Orang-orang shaleh sangat merindukan bulan ini, mereka sangat mendambakan untuk bisa menyan,mbut dan menggapai malam seribu bulan itu karenanya tidak heran pada momen seperti ini merek dihabiskan untuk memperbanyak shalat, zikir, sodaqoh, menghadiri manjelis2 ta’lim, berusaha meninggalkan hatinya terhadap dunia yang singkat dan fana, sebaliknya mereka berusaha mengumpulkan bekal yang sebanyak2nya untuk kehidupan akhirat yang tiada batas.
Dalil adanya lailatul qadar adalah firman Allah yang berbunyi:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Maknanya: sungguh telah kami turunkan Alquran pada lailatul qadar
Lailatul qadar hanya terjadi pada satu malam di antara malam2 di bulan bulan ramadhan dan tidak ditentukan kapan tanggal kejadiannya. Ia tidak hanya tiba di malam 27 atau 29 seperti pendapat sebagian orang tetapi ia mungkin juga terjadi pada awal, pertengahan, atau akhir bulan.sekalipun pada umumnya terjadi pada malam2 ganjil. Namun tidak menutup kemungkinan ia juga bisa terjadi di malam yang genap, seperti kenyataan turunnya alquran di malam 24 yang bertepatan dengan terjadinya lailatul qadar.
Hikmah dirahasiakannya malam penuh berkah ini tidak lain agar setiap orang bersungguh2 dalam beramal kebaikan dan ketaatan dalam keseluruhan malam selama bulan ramadhan. Tanda2 terjadinya lailatul qadar :

  1. Melihat suatu cahaya yang amat terang dan jelas, namun bukan cahaya matahari, bulan ataupun lampu listrik
  2. Melihat pepohonan yang sedang bersujud
  3. Mendengar suara malaikat 
  4. Melihat wujud asli malaikat dengan sayap2nya baik merekayang bersayap 2 atau lebih seperti malaikat jibril mempunyai 600 sayap
  5. Lembutnya sinar matahari ketika terbit keesokan harinya

       Maka barangsiapa yang menyaksikan salah satu tanda2 tersebut dalam keadaan sadar sungguh ia telah menggapai malam seribu bulan itu.dan bagi yang melihatnya dalam mimpi juga merupakan kebaikan baginya namun kadar kebaikannya lebih sedikit disbanding orang melihat dalam keadaan jaga.
       Mengingat tidak adanya kepastian akan datangnya lailatul qadar maka sudah tentu di anjurkan bagi setiap muslim untuk bersungguh2 dalamelakukan ketaatan, serta berusaha untuk mengisi dan mempergunakan waktunya dengan berbagai macam ibadah baik zikir, berdoa, membaca alquran, atau shalat sunnah.

0 komentar:

Post a Comment