Contoh Lembar Jawaban TOEFL

Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti TOEFL di kampus, berhubung ada lembar jawabannya saya share deh, mana tau ada yang butuh untuk latihan dirumah. saya sediakan gambarnya dibawah, tapi saya juga sediakan dalam format PDF.
dah langsung aja download file pdf nya :

Download Contoh Lembar Jawaban TOEFL.pdf



Tips Menjadi Pendengar yang Baik

Menjadi pendengar yang terlibat merupakan keterampilan komunikasi yang sangat penting untuk dimiliki.
Pernahkan anda bayangkan jika seandainya anda berbicara didepan orang atau teman-teman anda, tetapi tak ada satu pun yang mendengarkan, Bagaimana perasaan anda dengan hal itu. Jadilah pendengar yang baik, maka anda akan mengerti cara bicara yang baik.
 Setiap orang memiliki kemampuan tersendiri dalam meningkatkan tekhnik pendengaran mereka. Tetapi dengan cara baru mungkin ini adalah jalan yang berbeda. Jalan yang sudah pernah membuat orang sukses dalam mendengarkan sebelumnya.

Berikut ini merupakan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mendengar :
1. Dengar baik-baik setiap orang orang yang anda temui dalam sehari
Coba pilih salah satu orang teman yang berhubungan baik, berkomitmenlah untuk mendengarkan apa yang dia bicarakan setiap bertemu dan berbicara. Kemudian lihat bagaimana cara anda mendengar, apakah sudah mengamati verbal, petunjuk vokal dan visual.
Setelah kegiatan tersebut menjadikan kebiasaan, maka kemampuan komunikasi mendengar anda menjadi lebih baik. Kemudian lanjutkanlah untuk melakukan tekhnik mendengar ini secara berturut-turut. Tidak hanya pada satu orang saja, tetapi cobalah kepada kenalan yang lain. Pekerjaan semacam ini memang tidak menghasilkan uang untuk anda, tetapi percayalah ini sangat berharga. Terutama karena anda telah menghargai orang lain yang sedang bebicara.

2. Menciptakan suasana mendengarkan yang terbuka
Poin yang ini mengajarkan diri kita untuk senantiasa terbuka dalam mendengarkan orang lain bicara, siapapun mereka coba lah rendahkan hati.

3. Tingkatkan kesabaran anda
Bersabarlah ketika seseorang sedang berbicara. Banyak orang cenderung mulai berbicara sebelum seseorang selesai berbicara. Kesabaran adalah kunci yang efektif dalam mendengarkan. Biarkan orang menyelesaikan pembicaraanya terlebih dahulu sebelum anda mulai bereaksi terhadap hal itu. Berbicara secara spontan tanpa mengetahui duduk perkara yang jelas juga dapat mengakibatkan kesalahpahaman. Hal ini tidak selalu mudah untuk menunggu sampai lawan bicara menyelesaikan kalimatnya; terutama dalam beberapa kasus atau pembicaraan yang provokatif.

4. Jaga keseimbangan
Untuk mengembangkan kemampuan mendengarkan, anda harus dapat menjaga keseimbangan antara persoalan pribadi yang anda hadapi dan memperhatikan lawan bicara anda. Menjaga keseimbangan ini membantu dalam mengembangkan hubungan yang kuat antara anda dan lawan bicara anda.

5. Memberikan umpan balik dan dengarkan secara aktif

6. Jika pembicara memang membosankan fokuslah pada isi pembicaraan

7. Tetap mengikuti bahan percakapan si pembicara.
Jangan mengganti bahan percakapan yang sedang dikemukakan orang lain sebelum dia selesai, tidak peduli apakah kita tidak sabar ingin memulai bahan percakapan baru.

8. Buatlah kesimpulan atas apa yang menjadi inti pembicaraan

IQ, EQ, dan SQ dalam Dunia Pendidikan

Pendidikan merupakan kegiatan yang penting bagi manusia. Tanpa pendidikan manusia tidaklah bisa hidup dengan benar. Belajar dari sebuah pengalaman yang dialami sendiri memang penting, namun kita juga bisa belajar dari pengalaman orang lain. Sebelum sebuah lampu yang ditemukan oleh Thomas Alfa Edison, banyak pengalaman yang dialami oleh beliau, mulai dari kesalahan-kesalahan hingga jadilah sebuah lampu yang bisa menerangi gelapnya malam. Kita belajar untuk mengembangkan lampu tersebut menjadi lampu-lampu yang lebih baik. Begitu juga dalam pendidikan kita belajar, kita dididik dan diajarkan mana tingkah laku yang baik dan mana tingkah laku yang buruk kemudian kita bisa mengamalkan hasil dari sebuah pendidikan tersebut. Untuk mendapatkan sebuah pendidikan banyak tempat yang sudah disediakan, mulai dari Sekolah dasar, SMP, SMA, Perguruan tinggi hingga lembaga-lembaga sosial yang serupa. Sebenarnya pendidikan itu tidak hanya sekolah saja, tapi pendidikan itu mulai dari orang tua atau keluarga.

Diantara Strategi belajar mengajar yang perlu diterapkan agar menghasilkan kualitas pendidikan yang benar-benar baik dan sesuai dengan yang diharapkan adalah dengan cara menerapkan IQ, EQ dan SQ. Menurut Nggermanto (2002) IQ adalah kecerdasan manusia yang digunakan untuk berhubungan dengan dan mengelola alam. IQ setiap orang dipengaruhi oleh materi otaknya yang ditentukan oleh faktor genetika. Meski demikian, potensi IQ sangat besar. Sedangkan EQ adalah kecerdasan manusia yang terutama digunakan untuk berhubungan dan bekerjasama dengan manusia lainnya. Potensi EQ manusia lebih besar dibanding IQ. Sedangkan SQ adalah kecerdasan manusia yang digunakan untuk berhubungan dengan Tuhan. Potensi SQ setiap orang sangat besar dan tidak dibatasi oleh faktor keturunan, lingkungan atau materi lainnya. [1]

IQ, EQ dan SQ tidaklah bisa dipisahkan dalam diri seseorang, semua orang diharapkan memiliki ketiganya. Jika dipandang dari satu sudut saja, memiliki IQ yang tinggi saja sudah memadai, tapi ternyata hal tersebut belum cukup. Contoh IQ dalam kehidupan kita yaitu kemampuan siswa menghafal pelajaran yang disampaikan oleh guru, kecerdasan otak yang dimiliki oleh siswa tersebut sehingga ia bisa menyelesaikan soal-soal ujian dengan hasil berupa nilai yang tinggi. Tidak cukup memiliki IQ saja, siswa, pelajar atau mahasiswa perlu memiliki EQ . Banyak diantara pelajar atau mahasiswa yang setelah selesai dari pendidikannya kesulitan dalam hal sosial, banyak dari mereka terlihat menjadi biasa-biasa saja setelah keluar dari pendidikan. Kemudian yang perlu diterapkan adalah SQ, inilah yang menjadi pengendali seseorang, kepercayaan dan keimanannya akan menjadikan dia insan yang benar-benar mulia. Seseorang yang pintar dalam dunia teknologi, ia akan menggunakan ilmunya untuk hal yang bermanfaat. Karena ia percaya bahwa kebaikan yang ia kerjakan akan mendapatkan kebaikan pula dari Tuhannya begitu juga keburukan akan mendapat murka dari Tuhannya. Berbeda dengan yang tidak memiliki SQ, ilmu teknologi yang ia miliki tidak bisa dikendalikan olehnya, sehingga tidak asing kita dengar adanya pembobolan ATM, penipuan di dunia maya, cracker dan lain-lain.


Dengan adanya Penerapan IQ, EQ serta SQ dalam dunia pendidikan, maka akan melahirkan kualitas peserta didik sesuai harapan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Daftar rujukan :
[1] Nggermanto, A (2002) Quantum Quatient- Kecerdasan Kuantum, Nuansa, Bandung.

Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Geografis

Read offline Download  : 

1. Teknologi Informasi
      Istilah teknologi informasi sering diartikan sama dengan sistem informasi tanpa mengerti perbedaan dari kedua istilah tersebut. Teknologi informasi hanyalah bagian dari sistem informasi. Teknologi informasi merupakan perkembangan teknologi komputer yang dipadukan dengan teknologi telekomunikasi.
      Alter (1992) mendefinisikan teknologi informasi merupakan perangkat keras dan perangkat lunak yang melaksanakan satu atau beberapa tugas pemrosesan data, seperti menangkap, mentransmisikan, memanipulasi, atau menampilkan data.
      Menurut Haag dan Keen (1996) teknologi informasi merupakan seperangkat alat yang membantu manusia bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
      Menurut Martin (1999), teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
      Menurut Williams dan Sawyer (2003), teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
      Sedangkan menurut Lucas (2000), teknologi informasi adalah segal a bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik.

2. Sistem Informasi Geografis

      Berikut ini, beberapa definisi SIG menurut para ahli:

  • a. Menurut Aronoff, 1989.
    SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.
  • b. Menurut Burrough, 1986.
    SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia. 
  • c. Menurut Marble et al, 1983.
    SIG merupakan sistem penanganan data keruangan. 
  • d. Menurut Berry, 1988.
    SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan. 
  • e. Menurut Calkin dan Tomlinson, 1984.
    SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.

      Secara umum pengertian SIG sebagai berikut: "Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkandata dalam suatu informasi berbasis geografis".

      Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003, secara rinci SIG tersebut dapat beroperasi dengan komponen-komponen sebagai berikut:
1. Orang : yang menjalankan sistem
2. Aplikasi : prosedur yang digunakan untuk mengolah data
3. Data : informasi yang dibutuhkan dan diolah dalam aplikasi
4. Software : perangkat lunak SIG berupa program program aplikasi
5. Hardware : perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem berupa perangkat komputer, printer, scanner dan perangkat pendukung lainnya.

      Dalam pembahasan selanjutnya, SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, SIG yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis merupakan data yang besar (dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan.

      SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.

      Telah dijelaskan diawal bahwa SIG adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya saja akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan sumberdaya manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisa persoalan yang menentukan keberhasilan SIG.

2.1 Data Spasial 
      Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang dijelaskan berikut ini:
1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi.
2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya: jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.

2.2 Format Data Spasial
      Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:
   

Gambar 2.1 Format Data Spasial
a. Data Raster
      Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element).

      Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixelnya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi gridnya semakin besar pula ukuran filenya dan sangat tergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia.

b. Data Vektor
      Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).

      Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.

      Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sedangkan data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.

2.3 Sumber Data Spasial 
      Salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain:
a. Peta Analog
      Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainya.
      Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi format vektor melalui proses digitasi sehingga dapat menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi.
b. Data Sistem Penginderaan Jauh
      Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto?udara dan sebagainya), merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing?masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster.
c. Data Hasil Pengukuran Lapangan
      Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain.
d. Data GPS (Global Positioning System)
      Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi satelit navigasi. Pengolahan data yang bersumber dari GPS biasanya dilakukan dalam format vektor.

3.  Pentingnya GIS

      Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non-spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.
a. SIG sangat efektif dalam membantu proses-proses pembentukan, pengembangan, atau perbaikan peta mental yang telah dimiliki oleh setiap orang yang selalu berdampingan dengan lingkungan dunia nyata.
b.  SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang effektif, menarik, dan menantang dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, dan pendidikan mengenai ide atau konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan dan unsur-unsur geografis yang terdapat dipermukaan bumi berikut data atribut terkait yang menyertainya.
c. SIG dapat memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif terhadap suatu masalah nyata yang terkait spasial permukaan bumi. Semua entitas yang dilibatkan dapat divisualkan untuk memberikan informasi baik yang tersirat (implisit) maupun yang tersurat (eksplisit).
d. SIG menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi hingga sistemnya dapat menjawab baik pertanyaan spasial maupun non-spasial, memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial.
e. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data spasial berikut atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk dan ukuran simbol yang diperlukan untuk merepresentasikan unsur-unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah.
f. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi ke dalam bentuk layer, tematik, atau coverage data spasial. Dengan layer ini permukaan bumi dapat ''direkonstruksi'' kembali atau dimodelkan ke dalam bentuk nyata (real world tiga dimensi) dengan menggunakan data ketinggian berikut layer tematik yang diperlukan.
g. SIG dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan untuk selalu melakukan interpretasi secara manual. Dengan demikian, SIG dengan mudah dapat menghasilkan data spasial tematik yang merupakan (hasil) turuan dari data spasial yang lain (primer) dengan hanya memanipulasi atribut-atributnya.

Pengaplikasian GIS dalam berbagai bidang

1. Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi.
2. Sumber Daya Alam: studi kelayakan untuk tanaman pertanian, pengelolaan hutan, perencanaan tataguna lahan, analisis daerah bencana alam dan analisis dampak lingkungan.
3. Lingkungan : pencemaran sungai, danau, laut, evaluasi pengendapan lumpur di sekitar sungai, danau atau laut, pemodelan pencemaran udara, dll.
4. Perencanaan : pemukiman transmigrasi, tata ruang wilayah, tata kota, relokasi industri, pasar, pemukiman, dll.
5. Ekonomi dan bisnis : penentuan lokasi bisnis yang prospektif untuk bank, pasar swalayan, mesin ATM, show room, dll.
6. Kependudukan : penyediaan informasi kependudukan, pemilihan umum, dll
7. Transportasi: inventarisasi jaringan (seperti jalur angkutan umum), analisis rawan kemacetan dan kecelakaan, manajemen transit perencanaan rute, dll.
8. Telekomunikasi : inventarisasi jaringan, perizinan lokasi-lokasi BTS beserta pemodelan spasialnya, sistem informasi pelanggan, perencanaan pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan, dll.
9. Militer : penyediaan data spasial untuk rute perjalanan logistic, peralatan perang, dll

4. Teknologi yang digunakan dalam GIS

      Diantara lima komponen GIS yaitu Hardware, Software, Data, Manusia dan Metode, yang merupakan teknologi adalah hardware dan Software yang didasarkan pada pengertian Teknologi pada penjelasan sebelumnya.

a. Perangkat Keras (Hardware)
      Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi-operasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses :
o Input data: mouse, digitizer, scanner
o Olah data : harddisk, processor, RAM, VGA Card
o Output data: plotter, printer, screening.

b. Perangkat Lunak (software)
      Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
o Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
o Data Base Management System (DBMS)
o Alat untuk menganalisa data-data
o Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa

5. Pengaruh Teknologi dalam Bidang Geografi

      Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali pengaruh teknologi terhadap geografi, beberapa contoh positf diantaranya adalah :
1) Berkembang pesatnya Sistem Informasi Geografis dengan dibantu dengan pencitraan digital. memudahkan pemerintah dalam melakukan berbagai macam kebijakan salah satunya dalam hal kependudukan dalam melaksanakan sensus penduduk,pemberian hak pilih dalam melaksanakan pemilihan umum di berbagai wilayah.
2) Sistem Informasi Geografis memberikan informasi yang akurat dalam memberikan informasi mengenai ramalan cuaca yang sedang terjadi saat ini dalam wilayah tertentu,dalam hal ini penerapan sistem Informasi Geografis yang paling berperan adalah BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika).
3) Sistem Informasi Geografis diterapkan juga dalam bidang kemiliteran dan tentunya dalam menjaga keutuhan NKRI dan penyebaran teritorial dalam setiap komando suatu wilayah tertentu,pemerataan logistik dalam pertempuran, dan persiapan ketahanan alutsista.
4) Sistem Informasi Geografis membantu dalam menentukan kebijakan dan koordinasi dalam penanggulangan bencana yang terjadi pada suatu wilayah bencana,pemberian supplay logistik,pembangunan barak pengungsian,serta pembangunan pasca bencana.
   
   

DAFTAR PUSTAKA


     Mulyanto, Agus (2009). Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

       G. Manjela Eko Hartoyo, Dkk. 2010. Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis (Sig) Tingkat Dasar. Tropenbos International Indonesia Programme, BalikPapan.

        Doktafia. Sistem Informasi Geografis. (Online). http://doktafia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30525/SISTEM+INFORMASI+GEOGRAFIS+-+1.pdf. Diakses pada hari Minggu tanggal 12 Januari 2014, Pukul 4.30 WIB.

        Sistem Informasi Geografis. (Online). http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis. Diakses pada hari Minggu tanggal 12 Januari 2014, Pukul 5.20 WIB.

        Drajat. 2010. Pengaruh Teknologi Informasi Dalam Bidang Geografi (Online). http://drajat45freeman.wordpress.com/2010/10/28/pengaruh-teknologi-informasi-dalam-bidang-geografi/. Diakses pada hari Minggu tanggal 12 Januari 2014, Pukul 5.20 WIB.